Cara Membagi Partisi Hard disk Saat Installer Windows

Membagi Partisi Hard disk melalui Installer Windows

Ingat, untuk membagi partisi harddisk melalui installer windows, saya beranggapan harddisk tersebut adalah harddisk baru yang tidak berisi data sama sekali. Namun apabila kita ingin memecah harddisk yang telah berisi data didalamnya, saran saya gunakan cara kedua. Langkah membagi partisi harddisk melalui installer Windows sama seperti kita melakukan instalasi windows baru, hanya saja kita langsung membagi partisinya tersebut. Untuk instalasinya sementara saya anggap sudah tahu ya, jadi saya lewatin dulu.


1. Ubah urutan booting awal komputer dari harddisk ke CD/DVDROM atau Removable drive. Untuk mengubahnya masuk dulu ke BIOS dengan menekan tombol DEL/F1/F2 pada keyboard, cari menu yang bernama "Advanced BIOS Features" atau terkadang hanya bernama "Advance boot". Setelah ketemu silahkan tekan enter untuk masuk ke menu lainnya, dan cari menu "First Boot Device", ubah urutan menjadi "CD/DVD-ROM", simpan pengaturan BIOS tersebut dengan menekan tombol F10 di keyboard, dan pilih "Y". Setelah menyimpan pengaturan BIOS, secara otomatis komputer melakukan restart.

2. Ketika ada perintah untuk melakukan Boot from CD, silahkan tekan sembarang pada keyboard. Maka windows akan melakukan instalasi ulang seperti biasanya. Setelah membaca cd instalasi Windows, maka secara otomatis kita akan diberikan menu untuk membagi partisi. Disini hanya terbaca satu partisi, seperti penjelasan di awal. Partisi yang kita lakukan ini adalah komputer yang baru saja kita rakit. Disini hanya sebuah contoh saja. Ukuran harddisk sebesar 15GB. Saya membagi dua partisi 5GB untuk drive C (system) dan 10GB untuk drive D (data). Silahkan tekan tombol C (Created partition) pada keyboard untuk membagi partisi. 
Harddisk yang belum di partisi
Harddisk yang belum di partisi
Membagi partisi untuk Drive C
Membagi partisi untuk Drive C

3. Setelah menekan tombol C, maka kita dihadapkan untuk memberikan kapasitas maksimal untuk drive C. Sebagai contoh saya memberikan kapasitas maksimal drive C hanya 5GB (5000MB) saja, setelah itu cukup tekan "enter". Ingat, ini hanya contoh, nanti saya jelaskan lebih lanjut mengenai pembagian partisi ini. Untuk sisanya sendiri, saya jadikan sebagai data atau drive D. Langkahnya pun sama dengan membagi partisi drive C.
Membagi partisi untuk drive D
Membagi partisi untuk drive D
Hasil jadi untuk partisi C dan D
Hasil jadi untuk partisi C dan D
4. Cukup mudah bukan membagi partisi menggunakan Installer Windows? untuk windows 7 caranya sedikit berbeda, namun saya yakin tidak akan terlalu jauh perbedaannya.



Membagi partisi hard disk menggunakan aplikasi Easus Partition

Untuk cara yang kedua ini sangatlah lebih baik dibandingkan dengan cara pertama. Biarpun kita memiliki data didalamnya, dan ingin dibagi maupun ingin ditambah partisinya, data didalam harddisk tidak akan hilang. Namun ingat, saat pembagian partisi harddisk, jangan sampai komputer kita mati tiba-tiba akibat PLN padam atau baterai laptop habis. Jadi untuk komputer siapkan terlebih dahulu UPS atau untuk Laptop, isi terlebih dahulu baterainya. Untuk aplikasi Easus Partition Magic ini silahkan dipasang terlebih dahulu. Saat ini versi terbaru adalah Easus Partition Home Edition 10.5
Disini saya mencontohkan komputer yang hanya memiliki satu partisi saja dan ingin membaginya menjadi dua partisi, yaitu C dan D.

1. Lakukan instalasi aplikasi Easus Partition layaknya program yang lainnya, karena menginstal aplikasi ini tidaklah terlalu sulit, cukup next, next dan finish. Buka aplikasi Easus, dan kita akan disuguhkan dengan pilihan aplikasi didalamnya. Cukup pilih, "Launch Application". Aplikasi ini menyuguhkan banyak sekali tools didalamnya. Namun kita hanya ingin membaginya saja. Klik kanan pada Drive C, kemudian pilih "Resize/Move Partition".
Melakukan resize partisi C
Melakukan resize partisi C

2. Akan terbuka jendela "Resize/Move partition", cukup geser saja ke arah kiri. Sesuaikan dengan kapasitas yang di inginkan. Sama seperti membagi partisi installer windows, saya memilih kapasitas 5GB (5000MB) untuk system (drive C), dan sisanya untuk data (drive D). Kalau sudah yakin klik OK, dan pilih "Apply" dan YES untuk melakukan proses pembagian partisi. Komputer secara otomatis melakukan restart. Lamanya proses pembagian partisi C ini tergantung dari berapa besar kapasitas harddisk dan juga data didalamnya.
Memberikan besarnya kapasitas untuk drive C
Memberikan besarnya kapasitas untuk drive C
Proses pembagian partisi C disaat booting komputer
Proses pembagian partisi C disaat booting komputer
3. Setelah melakukan restart, maka pada tahap ini pemberian partisi C sudah selesai, namun kita harus melakukan partisi kembali untuk drive D. Buka kembali aplikasi Easus Partitionnya, terlihat disini ada partisi baru yang masih kosong. Klik kanan pada partisi tersebut dan pilih "Create Partition". Untuk partition label, silahkan beri nama "DATA", atau nanti bisa kita ubah sendiri namanya. Yang lainnya biarkan saja default (keadaan standar). Kalau sudah yakin klik "OK" dan "Apply" dan pilih YES. Maka akan ada proses pembagian partisi, hanya saja yang sedikit beda, pembagian partisi pada drive D ini tidak akan meminta untuk restart komputer. Waktu proses pembagian partisinya lebih cepat dibandingkan drive C.
Partisi kosong yang didapat dari pemecahan partisi C
Partisi kosong yang didapat dari pemecahan partisi C
Menerapkan pengaturan yang telah kita buat untuk drive D
Menerapkan pengaturan yang telah kita buat untuk drive D

4. Sampai disini kita telah memecah partisi drive C yang memiliki banyak data didalamnya dengan aman tanpa harus kehilangan data. Untuk pembagian partisi lainnya pun caranya sama seperti pembagian partisi drive C dan D. Tidak terlalu sulit kalau kita telah mengetahui cara membagi partisinya bukan?



Adakah standar untuk pembagian partisi pada hard disk?

Mungkin ini menjadi pertanyaan bagi mereka yang masih baru mengenal dunia komputer. Sebenarnya tidak ada standar yang menjadi patokan. Namun saya berikan sedikit gambaran, berapakah kapasitas ideal untuk membagi partisi C dan D. Ambil contoh apabila kita memiliki harddisk dengan kapasitas sebesar 500GB. Maka saya menganjurkan untuk membagi menjadi tiga partisi. Hasilnya seperti ini.
  • Drive C, berikan kapasitas sebesar 70GB saja. Sisanya tinggal dibagi dua atau tiga sesuai kebutuhan
  • Drive D, apabila dibagi menjadi dua, maka sisa dari pembagian C tadi adalah 410GB. Untuk drive D kapasitasnya adalah 205GB dan E memiliki kapasitas yang sama. 
Diatas hanya sebagai contoh saja, bukan patokan mutlak untuk pembagian partisi. Lantas kenapa saya memberikan kapasitas yang kecil untuk drive C? ingat, data yang ada didalam komputer meminta space/ruang kosong yang cukup besar. Dan program pun masih lebih dari cukup dengan kapasitas 70GB. Mau lebih? itu kembali keinginan masing-masing user. Mau kapasitas C nya sebesar 100GB pun tidak masalah.

Baca Juga

Cara Membagi Partisi Hard disk Saat Installer Windows
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar